Mukjizat Pembagian Waktu Shalat
oleh : Fauzi Ali Amin1
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu
malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada waktu malam dan supaya kamu
mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur
pada-Nya” QS Al Qashas: 73.
“Allah
telah menjadikan peredaran waktu setiap hari seiring pergantian siang dan
malam. Siang untuk bekerja dan malam untuk istirahat dan tidur. Allah
menjadikan malam gelap dan dingin yang
menyebabkan tubuh lemah dan melahirkan ketenangan perangkat indriawi. (Al-Lusi 2011)
Allah mencptakan manusia dari sel, jaringan, organ,
system metabolisme rumit, jam biologis untuk mengatur dan menjadwal
aktivitas seluruh organ tubuh. Organ
hypothalamus mengatur jadwal pengeluaran dan penarikan hormon mulai senja hari
meransang kelenjar peneal untuk memproduksi
hormon melatonin yang menyebabkan timbul rasa mengantuk, tubuh menjadi
lemah, butuh istirahat, santai dan tenang. Hormon ini mendorong tubuh
memproduksi sel-sel baru dan sel darah putih guna meningkatkan kekebalan tubuh.
Biasanya demam menyerang di malam hari, karena pada saat itu hormon kortisol
mengalami penurunan. (Qawami, 1995)
Produksi hormon melatonin menurun dan hormone
kortisol muncul diakhir sepertiga malam. Hormon ini berguna untuk aktivitas
fisik. Pengurangan hormone melatonin menaikkan kekentalan darah, aliran listrik
ke otak, tekanan darah, detak jantung,
kadar gula dan asam urat. Allah Subhanahu Wataala mensunatkan hambanya untuk
bangun pada saat itu untuk salat tahajud dan ibadah lainnya.
“Shalat tahajud tiap malam mengaktifkan
fisik, menormalkan kekentalan darah, tekanan darah, denyut jantung, kadar gula,
kolesterol, asam urat.
Allah
membagi waktu siang dan malam ke dalam beberapa bagian mulai sepertiga malam
shalat tahajud dan shalat subuh. Produksi hormon kortisol mencapai puncak 21 mg setelah shalat subuh waktu duha pada waktu zuhur 7 mg, waktu asar 16 mg menurun matahari terbenam dan hanya 3 mg di pertengahan malam.
Pagi hari
juga puncak menebalnya lapisan ozon yang mempengaruhi aktivitas saraf manusia
dan sangat cocok untuk pekerjaan yang menggunakan pikiran dan akal. Di tengah
hari Allah mewajibkan shalat zuhur dan memberi waktu sejenak untuk
beristirahat, kemudian melakukan shalat wustha (shalat asar), kemudian
mendirikan shalat Magrib dan Isya. Karena nyaris itu sepanjang malam, kecuali
sepertiga malam, seluruhnya dipergunakan untuk beristirahat, sementara waktu
siang dipergunakan untuk bekerja dan beraktivitas kecuali sebagian kecil
darinya, yaitu waktu zuhur.
Pembagian
waktu ini sesuai dengan perputaran jam biologis yang mengatur sistem kerja
seluruh bagian tubuh manusia. Perputaran
jam biologis adalah perubahan aktivitas metabolisme setiap makhluk hidup
dengan seluruh organ yang dimilikinya dari keadaan yang paling rendah hingga
keadaan yang paling tinggi kembali keadaan yang paling rendah.
Perputaran ini tidak pernah berubah dari waktu
ke waktu dari dulu hingga sekarang. Iilmu yang mempelajari perputaran aktivitas
metabolisme makhluk hidup disebut kronobilogis.
Ilmu ini mempelajari dan menganalisis fenomena perubahan organisme hidup dan
penyesuaiannya dengan peredaran matahari dan bulan. Perputaran siklus ini
disebut ritme biologis atau jam
biologis. Kajian kronobilogi studi tentang anatomi perbandingan, fisiologi,
genetika, biologi molecular, dan perilaku organisme. Begitulah jam biologis manusia bekerja sesuai dengan ketentuan ilahi yang tak berubah sepanjang masa. Jam
biologis bekerja mengikuti sunnatullah yang memperedarkan siang dan malam yang
menciptakan kehidupan yang sehat, keselamatan, kesempurnaan, dan ketundukannya.
(*)
[1]Wakil Dekan I FKM –UNMUHA, Wakil Ketua III BKM-Masjid Agung Al Makmur
Komentar
Posting Komentar